dressesmallau.com – Analis industri teknologi memperingatkan bahwa harga iPhone bisa melonjak hingga tiga kali lipat jika Apple memindahkan seluruh proses produksinya ke Amerika Serikat. Saat ini, sebagian besar perakitan iPhone berlangsung di China melalui mitra manufaktur seperti Foxconn. Dengan memindahkan lini produksi ke AS, Apple harus menanggung biaya tenaga kerja, logistik, dan operasional yang jauh lebih tinggi.
Tenaga Kerja Mahal Jadi Penyebab Utama
Tenaga kerja di Amerika Serikat memiliki upah minimum yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia. Misalnya, pekerja pabrik di China menerima upah sekitar $400 hingga $600 per bulan, sedangkan pekerja pabrik di AS bisa mendapatkan lebih dari $3.000 per bulan. Perbedaan besar ini akan langsung memengaruhi harga jual produk. Analis dari Bank of America memperkirakan bahwa iPhone yang saat ini dijual seharga sekitar $1.200 dapat mencapai harga $3.500 jika diproduksi sepenuhnya di AS.
Rantai Pasokan Global Tak Bisa Digantikan
Apple selama ini membangun rantai pasokan yang kompleks dan efisien di Asia medusa88. Komponen seperti chip, layar, dan kamera datang dari berbagai negara, lalu dirakit di pusat manufaktur utama. Jika Apple memindahkan produksi ke AS, perusahaan juga harus membangun ulang rantai pasokan dari nol. Proses ini tidak hanya memakan waktu lama, tetapi juga sangat mahal. Selain itu, sebagian besar pemasok komponen belum memiliki fasilitas produksi di AS.
Konsumen Bisa Tersingkir Karena Harga Tinggi
Lonjakan harga iPhone berpotensi membuat sebagian besar konsumen mundur. Saat ini saja, iPhone tergolong sebagai produk premium dengan harga tinggi. Jika harganya melonjak menjadi $3.500, hanya kalangan tertentu yang mampu membelinya. Hal ini bisa mengurangi pangsa pasar Apple dan mendorong konsumen untuk beralih ke merek lain yang menawarkan harga lebih terjangkau.
Tekanan Politik Meningkatkan Wacana Relokasi
Pemerintah Amerika Serikat terus mendorong perusahaan teknologi untuk memindahkan operasi produksi ke dalam negeri guna meningkatkan lapangan kerja dan keamanan nasional. Namun, analis menilai bahwa langkah ini tidak realistis tanpa insentif besar dan infrastruktur manufaktur yang memadai. Apple kemungkinan besar hanya akan memindahkan sebagian kecil produksinya, seperti perakitan akhir atau manufaktur chip di fasilitas tertentu seperti di Texas atau Arizona.
Efek Domino dari Relokasi Produksi
Memindahkan produksi iPhone ke AS bukan hanya soal lokasi, tetapi juga menyangkut biaya, efisiensi, dan daya beli konsumen. Analis menegaskan bahwa keputusan semacam ini harus dipertimbangkan secara matang agar tidak menimbulkan dampak negatif yang luas bagi perusahaan maupun pelanggan. Apple kemungkinan akan terus menyeimbangkan antara tekanan politik dan efisiensi operasional untuk menjaga daya saingnya di pasar global.